Sunday, August 30, 2009

Sketsa Wajah dan Ramadhan

disini Ramadhan...
bagaimana disana?
(pernah ingin coba bingkai sebuah sketsa wajah
terurung pada seribu ragu
hingga laju angin kembali kembangkan layar
untuk seribu kembara biru...
hilang satu sketsa wajah di ramadhan kemarin...)

dan disini kembali Ramadhan...
bagaimana disana?
masih dengan jedaku...
lekat di ayunan pelan riak gelombang lautku
(tak coba mensketsa sebuah wajah...
karena tertemukan hanya topengnya...)

disini Ramadhan...
kanvasku masih belum terlukis apapun...
kuasku masih kelu disela jemari...
bolehlah bila kuhanya coba ingin
lukis abstrak maknaNYA...

pemalang, juli 09
oleh :henis RY

Wednesday, November 12, 2008

Maaf Sobat, (ku hanya bisa tertawa)


Kau sejenak tertawan,
di hijau ranggas ilalang..
tak peduli perih besatan dedaunnya.
kau sejenak tertawan,
di buaian angin padang...
tak peduli terik sengat mentarinya.
Ah...dunia terasa dekat dengan surga
(sempat kudengar senyum igaumu...
diantara selaksa nasehatku!!)



kini..
ku hanya bisa tertawakan tangismu
ketika tlah tercarut marut kulitmu...
ketika tlah terbakar hangus tubuhmu...
ku hanya bisa tertawa...
(maaf, sobat) ku hanya bisa tertawa..
karena tak bisa lagi menolongmu...

(Hei Sobat, kadang, kita tak perlu menangis bersama....)

Tuesday, December 11, 2007

Ku belum mau (mati)

Terjebak
di lautan merdu suara...
lalu
sunyi.
.................


Terpukau
di belantara hijau rasa...
lalu
pergi.
....................
Seribu pelangi memutih...
Tergugu pucat pasi ...
Seribu suara bisu;kelu
Tersekat perih;pilu
Seribu damai meradang
terentak di atas gersang ;
Sungguh, apa ini!!?!!
Ohhh...
Ku belum mau mati
Jadi,
lepaskan jerat ini.

Cibubur, hari ini, detik ini juga

(setelah sekian lama, kuterasa "mati" )

Tuesday, April 03, 2007

Bulan Tinggal Separuh

Adalah senja...
ronanya tak tercela indahnya,
kembali mampir di berandaku (lagi).

Adalah bulan...
Tlah terbelah kemarin,
jatuh dalam jerat jaring laba-laba.
Sisakan luka.

Adalah cinta...
Tak termaknai lagi sejati nya,
Gamang dalam keabstrakan kejaran waktu.
keterpaksaan belaka.

Lalu,
Siapa senja...
di sekejapnya?
tahukah senja,
bulan kini tinggal separuh...
ughh...

Cibubur, 3 April 2007.
oleh : Henis RY

Tuesday, March 13, 2007

Terkontaminasi

Terangkai awanku di sudut sepi...
hitam keabuan,

terangkai rasaku di hamparan senyap...
biru keunguan,

terangkai asaku di langit impian,
jingga pasi,

terangkai prasangkaku di sela otakku...
Abu-abu,

Kau lihat siluet hatiku - kini (kan?),
Buram-penuh kontaminasi!

Cububur; saat ini detik ini juga(3;54/13 maret 07)
by ; aisya nurkelana

Tuesday, February 13, 2007

Dan, Apa Peduliku...?

Jika pada senja tlah tertitip makna,
lalu, siapa peduli(ku)...
Jika pada malam tlah bersimpul cerita,
kenapa peduliku...
Jika pagi tak jua bangunkan lelapku,
apa peduliku...
karena itu, (maka)
usah kau pedulikanku.


(kurasa ; sendiri ; lebih pedulikanku...)

cibubur, februari 07 ; (saat keakuan dominasiku)

Thursday, October 12, 2006

Kemana Perginya II


Pada senja tertitip makna...
Di pantaiNYA bersandar diam ;perahu kecil ...
berteman pepasir dan siluet pohon kelapa...
Coba tunduk pada SasmitaNYA...
Disana, sungguh, terpa angin kan selalu temani...
Tak perlu kau tanya: kemana perginya para angin.

(karena: hati tlah letih....)